Friday, September 23, 2005

berpikir positif

Sebuah pelajaran penting yang aku dapat dari Seminar Quantum Learning semasa SMU dulu, tentang bagaimana menjadi orang yang sukses tidak hanya di bidang akademik, tapi juga bidang-bidang yang lain. Inti dari uraian dalam seminar itu adalah : you are what you think dan they are what you think.
Pemikiran bahwa kita adalah orang yang cerdas adalah modal utama untuk menjadi cerdas. Jangan pernah berpikiran negatif, karena selang beberapa detik kemudian secara otomatis pikiran itu akan men-sugesti kita. Dan,...jliiing... kita akan menjadi orang yang benar-benar negatif!
They are what you think. Anak-anak kita adalah apa yang kita pikirkan (Sayang sekali seminar waktu itu tidak menghadirkan para orang tua). Orang di sekeliling kita adalah apa yang kita pikirkan sebagaimana
Dia (baca : Allah) menurut apa yang dipersangkakan hamba-Nya terhadap-Nya.
Kedua hal tersebut saling berhubungan. Orang tua harus menanamkan keyakinan kepada anak bahwa mereka adalah "positif". Dan ini akan membantu anak berpikir bahwa dia memang "positif". Sekali lagi, hal ini adalah sugesti. Jika orang tua berhasil meyakinkan anaknya tidak mempunyai daya saing, maka anak-anak itu juga akan rendah diri dalam menghadapi dunia pendidikan yang sarat persaingan. Mereka akan rendah diri, takut. Ingat, mengapa Pasukan Perang yang dipimpin Rosul selalu menang ?Pertama, karena cita-cita mereka adalah syahid! Mereka TIDAK TAKUT mati. Kedua, mereka yakin pertolongan Alloh-lah atas mereka. Sehingga mereka YAKIN bisa mengalahkan musuh, kerana mereka juga YAKIN, tidak ada kekuatan yang melebihi kekuatan-Nya!
....................................
Teringat beberapa waktu lalu, ada temen SMS, nanyain nomer HP temen. Tidak aku jawab. Tahu kenapa ? Biasalaaah,...mahasiswa sangat rentan terhadap penyakit kantong! Pulsa habis, belum mampu beli.
"Koq smsku gak dibales ? marah ya ?"
Dalam hati ini berkata : kamu juga kesel khan kalo sms gak dibalas ? Sudah berulang kali aku sms kamu tapi sebanyak itu pula kamu tidak balas smsku. Kesel tau ?! Tapi aku tahu, kalau tidak ada balasan berarti ada dua kemungkinan : tidak ada pulsa, atau lagi tidur atau sibuk ngapain sehingga belum sempat balas.
Akhirnya, daripada menimbulkan prasangka, aku balas sms dia lewat friendster :
"You are what you think, they are what you think. Just possitive thinking! Aku gak balas sms kamu bukan karena marah, tapi karena gak ada pulsa. Maaf, ya!"

0 Comments:

Post a Comment

<< Home