Sunday, March 12, 2006

pilkades

Hidup di desa harus memasyarakat. Ikut ini itu biar gak dibilang orang yang gak memasyarakat. Biar gak di sekèng.
..........................
Mbah Mitro, (wah dari namanya sudah bisa ditebak dia tuh orang dari desa. Taulaaah aku khan juga dari desa. Dan mbah Mitro itu tetanggaku) menemuiku.
"Kersane, mbah ?",
"Pakmu po ra enek ?",
"Enten. Lha ajeng betah kalih kulo nopo pak-e ?"
"Yo kowe kabeh kene."
mbah mitro abisn nyoblos
Singkat cerita dia minta keluargaku untuk mendukung Mas Putut biar lolos jadi lurah di pilihan lurah mendatang. Oalaaah ceritanya tim sukses nieh....

"Yen isoh ki sak deso kene suarane dikompakne, lha mengko nduwe penjaluk opo monggo dirembug bareng".
Teknik pelobian yang hebat. Pakai iming - iming.
"Lha sisan iki mengko pas arisan yo mas Mar, kanca - kancamu ajaken. Mengko opo arep njaluk kajang, sound system, sing ono gunane dienggo kemajuane deso".
Tapi mbah, saya tidak suka ngekang - ngekang orang bersuara. Rekan rekan ya biarkan mereka bersuara menuruti hati nurani mereka. gituh.
Aku cuman manggut-manggut.

Lagian kalau bisa, para calon tuh dikumpulin aja. Biarkan masyarakat bertanya langsung kepada cakades (calon kepala desa) dalam kampanye kades bersama. Wah, kalau bisa begitu bakal enak. Soalnya aku sudah nyiapin beberapa pertanyaan buat cakades :
1. Dalam satu minggu, berapa kali Bapak sholat shubuh berjamaah di masjid. Bukan sholat shubuh saja, bukan berjamaah saja, tetapi SHOLAT SHUBUH BERJAMAAH DI MASJID. Penekanan ada di masing - masing kata.
2. Langkah konkret apa yang akan Bapak lakukan untuk menanggulangi perjudian yang kian menjadi mata pencaharian pilihan, dan mabuk - mabukan yang telah menjadi pelarian pemuda - pemuda bermasalah. (Tau khan, desaku khan paling terkenal dengan produsen minuman : sampai jumpa alias see you alias CIU)

Bapak gak sregep njagong ke warga yang ada hajatan gak papa, lha wong nanti akhirnya khan mereka juga mbalikin sumbangan lagi ke Bapak! Cuman, saya minta secara periodik bapak adakan audiensi untuk mendengarkan langsung keluhan masyarakat. LANGSING, eh LANGSUNG, Pak! Gak pakai perantara.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home